Bengkulu Paling Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka

OKEBENGKULU – Provinsi Bengkulu menjadi daerah yang paling siap menggelar pembelajaran tatap muka di tengah wabah Covid-19. Mengingat angka kasus Covid-19 di Provinsi Bengkulu yang terus menurun dan terbaik secara nasional. Posisi seluruh wilayah di Provinsi Bengkulu juga dalam status zona kuning dan hijau.

Demikian disampaikan Ketua Komisi III DPR RI, Yandri Susanto dalam pertemuan dengan Gubernur Bengkulu terkait Penanganan Bencana dan Bantuan Sosial Serta Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di Madrasah dan Pondok Pesantren di Provinsi Bengkulu, di Ruang Pola Pemprov Bengkulu.

Yandri mendorong pembelajaran tatap muka di tengah pendemi Covid-19, khususnya bagi siswa Madrasah dan Pondok Pesantren. Mengingat metode pembelajaran daring yang selama ini dilaksanakan sering terkendala. Mulai dari permasalahan sarana pembelajaran (laptop/android) hingga masalah gangguan jaringan. Bahkan terjadi blank spot di wilayah pedesaan.

“Teman-teman dari lintas fraksi di Komisi VIII DPR RI ingin mendengarkan langsung beberapa agenda penting salah satunya program pembelajaran tatap muka. Dan kami melihat Bengkulu jauh lebih siap dari pada daerah lain. Artinya Bengkulu ketika kami melaksanakan Rakor dengan Kementerian Agama dengan BNPB, Insyaallah akan bisa dijadikan contoh kesiapan tatap muka” terang Yandri.

Lanjut Yandri, penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah Bengkulu sudah dilaksanakan dengan baik. Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya ledakan kasus Covid-19 di tengah kebijakan pembelajaran tatap muka untuk tingkat SMA sederajat yang digelar Pemprov Bengkulu sejak Februari lalu.

“Jadi kami apresiasi Gubernur Bengkulu beserta jajaran bahwa Bengkulu sudah memulai sejak 15 Februari 2021, itu artinya dengan segala kesiapan dan kekompakan antara pemerintah dan masyarakat, itu bisa dilaksanakan. Jadi jangan hanya pasar saja yang ramai, sekolah juga harus aktif kembali dan tentunya dengan prokes yang ketat,” kata dia

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menuturkan, aktifitas pembelajaran tatap muka di sebagian besar wilayah Provinsi Bengkulu akan terus dilaksanakan. Tentunya dengan pembagian dan pembatasan jumlah siswa 50 persen di sekolah dan penerapan prokes ketat serta pengawasan dari pihak sekolah juga ditingkatkan.

“Dari Komisi VIII ini terkait dengan kesiapan sekolah tatap muka baik madrasah, pesantren maupun sekolah umum dan kita menyatakan kalau Bengkulu siap karena sejak Februari kita sudah memulai dengan kapasitas 50 persen” jelas Rohidin.

Dalam pertemuan itu, Tim Komisi VIII DPR RI ini turut menyerahkan bantuan DPR RI dan Kemensos RI untuk Penanganan Korban Bencana Alam di Provinsi Bengkulu senilai 590 juta rupiah lebih. Bantuan dari BNPB itu berupa Masker KF94 10.000 pcs, Medical Face Mask 15.000 pcs dan Hand Sanitizer 25 jerigen.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *