Dunia Siaga Perang Dunia 3

JAKARTA– Dunia internasional saat ini sedang was-was pecahnya perang dunia ketiga. Ini menyusul ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang didukung Negara-negara NATO. Eskalasi militer terus meningkat beberapa pekan terakhir.

Kekhawatiran pecahnya perang dunia ketiga ini salah satunya datang dari pemuka agama seperti pimpinan Umat Katolik dunia, Paus Fransiskus.

Bacaan Lainnya

Dalam akun Twitternya, Paus meminta agar seluruh umat dunia berdoa demi perdamaian dan kemajuan bersama di wilayah itu. Apalagi sempat beredar kabar bahwa Moskow sudah bersiap untuk menyerbu wilayah Ukrania Timur.

“Hari ini, saya meminta Anda semua berdoa untuk perdamaian di Ukraina. Mari kita meminta Tuhan untuk memberikan negara itu tumbuh dalam semangat persaudaraan dan perpecahan akan terselesaikan,” ucap Fransiskus dalam kicauannya di Twitter pada Rabu (26/1/2022) sebagaimana dilansir AFP.

“Semoga doa-doa kita semua yang didengar Tuhan hari ini mengetuk hati dan pikiran para pemimpin dunia.”

Sementara itu, situasi di Ukraina masih belum menentu. Kabar terbaru menyebutkan bahwa Kyiv, yang mendapatkan bekingan NATO, sepakat untuk “berdamai” dengan Rusia.

Keduanya sementara ini mematuhi poin gencatan senjata di Ukraina Timur atas inisiasi Jerman dan Prancis. Meski begitu, ancaman serangan Rusia ke depannya masih belum disinggung secara jelas.

Konflik yang terjadi di Ukraina Timur sendiri bermula pada saat kelompok pro separatis yang didukung Kremlin mengadakan serangan di wilayah Krimea dan Donbass. Ini untuk menjadikan wilayah itu milik Rusia.

Krimea sendiri telah berhasil dikuasai kelompok itu. Bahkan diklaim sebagai wilayah Rusia sejak 2014 lalu.

Hal ini sontak membuat Ukraina meradang dan meminta bantuan NATO. Beberapa negara NATO seperti AS, Inggris, dan Belanda pun turun tangan dengan mengirimkan armada tempur serta menjatuhkan rangkaian sanksi untuk Rusia.

Moskow diyakini intelijen Barat telah mengirimkan 100.000 pasukan ke perbatasan. Ketegangan ini pun memicu spekulasi tentang hadirnya Perang Dunia 3, sebagaimana dilontarkan seorang pejabat Ukraina, dikutip Sky News. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *