OKEBENGKULU – Belakangan ini jumlah kasus covid-19 di Provinsi Bengkulu terus mengalami kenaikan setiap harinya. Karena alasan itulah, Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Rosjonsyah akhirnya membatalkan resepsi pernikahan anaknya yang direncanakan digelar 10 Juli 2021.
Rosjonsyah mengaku sudah menjadi keputusan dirinya sebagai pemimpin harus memberikan contoh kepada masyarakat, khususnya dimasa pandemi covid-19 yang jumlah kasusnya terus mengalami kenaikan. “Sedih sebenarnya, satu tahun lalu sudah direncanakan, tetapi kondisi sekarang sedang melonjak, tanggal 10 ini harus menikah, undangan sudah disebar semua, tetapi sebagai pimpinan saya harus memberikan contoh, biarlah saya mengorbankan keluarga saya, anak saya, supaya menjadi contoh untuk yang lainnya,” ungkap Rosjonsyah.
Pernyataan tegas tersebut disampaikan Rosjonsyah ketika memimpin diskusi bersama menghadapi lonjakan positif covid-19 di Provinsi Bengkulu. Rosjonsyah menjelaskan dalam diskusi telah diambil kesimpulan diantaranya adalah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Provinsi Bengkulu dengan didukung adanya regulasi. “Seperti pernikahan tidak mungkin tidak kita stop, bisa ijab qabulnya dilaksanakan tetapi resepsinya tidak boleh, mungkin akan kita berlakukan paling tidak 2 minggu kita lihat trennya, karena sangat darurat sekarang ini, kita zona merah, kita coba buat regulasinya, mungkin diberlakukan sehabis Lebaran Haji, kita coba 2 minggu mudah-mudahan ada penurunan,” papar Rosjonsyah.
Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi yang turut hadir pada kegiatan ini mengungkapkan siap untuk mengikuti instruksi terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang akan dilaksanakan ke depannya. “Perintah gubernur perintah pusat pasti kita laksanakan demi keselamatan kita bersama, kepada masyarakat mohon kita ikuti protokol kesehatan yang ketat sehingga kita aman dari wabah covid-19,” ungkap Dedy.
Dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni bahwa tren Covid-19 di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan cukup tinggi pada bulan Juni lalu. “Jumlah kasus pada bulan Juni ini tertinggi selama pandemi Covid-19 di Provinsi Bengkulu jika di bandingkan dengan bulan Desember tahun lalu paling tinggi pada angka 1.778 kasus bulanannya, sedangkan bulan Juni ini pada angka 2.057. Artinya lebih tinggi dari puncak kasus Desember 2020 yang lalu. Dengan kasus tertinggi di kota Bengkulu, 47 persen dari total kasus di Provinsi Bengkulu ada di Kota Bengkulu selebihnya di 9 Kabupaten lainnya,” papar Herwan Antoni. (zie)