Sekolah Boleh Tatap Muka, tapi Patuhi Prokes

OKEBENGKULU – Seluruh guru termasuk kepala SD dan SMP se-Kota Bengkulu mengikuti rakor bersama Sekda Kota Bengkulu Arif Gunadi secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Kamis (19/8/2021).

Dalam kesempatan itu Sekda memimpin rakor dari ruang monitoring center (moncen) Dinas Kominfosan Kota Bengkulu yang kemudian dilanjutkan oleh Plt Asisten 1 Eko Agusrianto. Ikut bergabung dalam aplikasi zoom Plt Kadis Diknas Kota Bengkulu.

Banyak hal yang dibahas dan menjadi bahan diskusi mulai dari persoalan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka atau sistem daring, keluhan pihak sekolah soal kekurangan guru (SDM) dan masalah kekurangan bangunan/ruangan di beberapa sekolah.

Terkait soal KBM, Eko saat diwawancarai usai mengikuti rakor menjelaskan bahwa KBM tatap muka sebenarnya sudah mulai berjalan. Namun demikian, tidak ada paksaan bagi siswa untuk belajar di sekolah/tatap muka apabila orangtuanya tidak mau atau belum berani anaknya ke sekolah.

“Belajar tatap muka di sekolah kan sudah mulai. Tapi orangtua atau wali siswa yang masih takut anaknya ke sekolah boleh tetap belajar secara daring dari rumah. Tidak dipaksa harus ke sekolah. Bagi yang mau anaknya belajar di sekolah syaratnya patuhi prokes, pakai masker, membawa handsanitizer dan belajarnya berjarak,” jelas Eko.

Kemudian masalah sekolah yang masih kekurangan SDM, kata Eko Pemkot Bengkulu akan berupaya untuk menindaklanjutinya. Memang, menurut Eko untuk pengangkatan guru P3K saat ini belum memungkinkan karena keterbatasan anggaran.

Namun solusinya, nanti pemkot melalui Dinas Diknas akan kerjasama dengan perguruan tinggi yang ada fakultas FKIP untuk kemudian para mahasiswa smester akhir diikutkan pada kegiatan KKN atau magang di sekolah-sekolah.

Dengan demikian sekolah di Kota Bengkulu terbantu dan pihak perguruan tinggi juga terbantu karena mahasiswanya mendapatkan tempat praktek di lapangan yang pada akhirnya akan menghasilkan lulusan yang handal dan profesional serta berpengalaman.

Selanjutnya teekait persoalan kekurangan bangunan di beberapa sekolah, lanjut Eko ia mengakui dan memaklumi kondisi tersebut. Pemkot akan berupaya menganggarkan dana untuk bangunan seperti ruang kelas dan sarana prasarana yang masih kurang di sekolah. “Insya Allah di APBD 2022 dianggarkan melalui dinas diknas.(nec)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *