OKEBENGKULU – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya terhadap peran dan kontribusi TNI yang luar biasa dalam membantu pemerintah menangani masalah Covid-19 selama masa pandemi ini.
Ini disampaikan Rohidin usai menghadiri Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 76 TNI secara Virtual, di Makorem 041/ Gamas Bengkulu, Selasa (05/10).
Menurut Rohidin hampir 2 tahun TNI di Bengkulu aktif melakukan penanganan Covid-19 dan terus mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan.
“Tidak saja dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI, tapi kontribusi TNI bagaimana melakukan pemberdayaan masyarakat dan terasa betul pada penanganan Covid-19, baik secara langsung melakukan penanganan maupun melakukan upaya edukasi di tengah masyarakat kita. Sehingga masyarakat betul-betul mendapatkan perlindungan yang luar biasa,” ujar Rohidin
Sementara itu di lokasi dan kesempatan yang sama Danrem 041/ Gamas Bengkulu Brigjend. TNI Yanuar Adil, mengatakan tema yang diangkat sangat tepat pada moment HUT ke 76 TNI yakni “Bersatu Berjuang Kita Pasti Menang”
Termasuk dalam perjuangan melawan dan menangani masalah Covid-19. Dimana seliruh elemen lapisan masyarakat ikut sama-sama membantu dan berjuang bersama TNI, pemerintah dan polri.
“Jadi kami sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Bengkulu yang sudah mendo’akan kami sehingga kami bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, terlebih melakukan penanganan dan mengedukasi masyarakat di tengah pandemi Covid-19,” katanya.
Sementara itu dalam amanatnya dari Halaman Istana Merdeka Jakarta, Presiden RI Joko Widodo mengatakan, keberhasilan dalam penganan Pandemi Covid-19 sekarang ini, tidak terlepas dari peran TNI.
Atas nama rakyat, bangsa, dan Negara Indonesia Presiden menyampaikan selamat HUT ke-76 Tentara Nasional Indonesia.
Dikatakan Jokowi, sampai hari ini Indonesia masih berada dalam bayang-bayang Pandemi Covid-19. Apabila diibaratkan sebagai perang, melawan virus COVID-19 saat ini seperti dalam perang yang berlarut-larut.
“Perang yang membutuhkan kewaspadaan, kecepatan, sinergi, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Presiden.
Prajurit TNI kata presiden, selalu menunjukkan profesionalisme dalam setiap penugasan, kemampuan perorangan, kemampuan satuan, pemanfaatan Iptek termasuk Alutsista telah digunakan dan dikerahkan dalam menunaikan setiap tugas yang diberikan.
“Kesigapan TNI ini juga saya minta untuk selalu diaktifkan dalam menghadapi spektrum ancaman yang lebih luas seperti pelanggaran kedaulatan, pencurian kekayaan alam di laut, radikalisme, terorisme, ancaman siber dan ancaman biologi, termasuk juga ancaman bencana alam,” pungkasnya.(nec)